Selamat Datang

The Princess Diaries (Alur kehidupan impian sejuta umat!!!)

Halo, selamat pagi y'all Kali ini sapaannya  "Selamat pagi" bukan "Selamat malam" Karena pagi ini kebetulan rumah la...

Tampilkan postingan dengan label Thoughts & Life. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Thoughts & Life. Tampilkan semua postingan

Senin, 24 Maret 2025

MENCARI IKIGAI

Mencari Ikigai

"Buat apa si hidup?" 

"Ini habis lulus aku mesti ngapain ya?"

"Ini kedepannya gimana aku ngejalaninnya ya"

"Ini mau fokus bidang mana enaknya ya?"

"Kalo aku terjun ke bidang ini suatu saat bakal bosen berujung nyesel ga ya?"


Itu adalah beberapa pertanyaan yang sering aku lontarin kepada diri sendiri saat bercermin, melamun, atau menjelang tidur. Ya, pertanyaan-pertanyaan yang cenderung bikin overthinking muncul dan kalo keseringan malah bikin stress berujung depresi.

Aku sendiri baru sadar mengalami hal-hal demikian saat aku mulai harus bisa memilih apa yang harus bisa ku putuskan sendiri untuk pada akhirnya bisa menuntun ke tujuan-tujuan selanjutnya yang mungkin setiap pilihannya akan memberikan impact cukup besar dalam hidup.

Sampai ada satu moment di mana aku menonton salah satu video di channel Gitasav yang berjudul "Mencari Ikigai", yang dari situ aku mulai membaca beberapa artikel yang berkaitan dengan hal itu.


Apa Itu Ikigai?



Ikigai adalah satu istilah yang berasal dari Jepang, istilah yang menjorok kepada suatu prinsip hidup yang fungsinya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas tadi. Lebih ke gimana caranya buat lebih gampang bikin point-point/step perjalanan yang mau di lakuiin supaya hidup lebih terstruktur. Gampangnya si kaya cara kerja di modul praktikum.

Misalnya, besok adalah hari Minggu. Buat seseorang yang sudah menemukan "ikigai" dia akan tau apa yang mau di lakukan sepanjang hari Minggu itu. Entah mau hang out sama temen seharian biar otak fresh buat jalanin minggu depan. Atau lakuiin hobi, misal masak sambil cobaiin resep baru.

Contoh lainnya, Setelah lulus S1 Farmasi udah tau plan ke depan mau gimana. Misal, mau daftar profesi apoteker di universitas jogja sambil magang/kerja di mana aja. Perbanyak relasi buat nyari-nyari info S2 farmasi supaya pas lulus profesi bisa langsung apply S2.

Jadi orang yang tau "ikigai" atau "tujuan hidupnya" dia ga bingung lagi mau ngapain atau mau ke arah mana, tapi udah tau apa yang akan di lakuiin dan apa yang mau di tuju.


Kenapa mencari ikagai itu penting? Apa manfaatnya?



1. Menemukan tujuan hidup yang jelas

Kamu jadi lebih punya gambaran apa yang akan kamu lakukan di masa mendatang. Sehingga 

2. Meningkatkan motivasi dan semangat

Karena sudah tau apa yang akan di lakukan, kamu akan memiliki semangat dan motivasi yang lebih. Misal tahun depan kamu sudah merencanakan akan kuliah di Jerman dengan jurusan yang kamu sukai, maka dalam jangka waktu setahun itu kamu akan lebih semangat untuk meraih impianmu itu dengan belajar, dan melakukan hal-hal positif untuk mempersiapkan diri.

3. Meningkatkan kualitas hidup

Ini sih jelas, dari point satu dan dua, cukup menggambarkan kalo dengan ikigai hidup jadi lebih produktif dan tentunya makin berkualitas karena secara tidak langsung kita akan terus berkembang.

3. Membuat keputusan yang lebih tepat sehingga merasa puas dan bahagia

Ikagai adalah konsep mencari tujuan dengan cara yang terstruktur. Sehingga apa yang di hasilkan dari konsep itu cenderung membuat kita merasa apa yang kita putuskan itu adalah hal yang pas dan tentunya minim rasa penyesalan.


Nah buat dapet detail seperti itu, sebelumnya harus tau konsep ikigai dulu.

 

Gimana konsep ikigai? dan gimana caranya pakai konsep itu?




Coba perhatikan gambar di atas. Gambar tersebut terdiri atas 4 lingkaran yang saling beririsan dan di titik tengahnya memiliki kata "ikigai"

Sekarang coba perhatikan setiap sisi pinggir di tiap-tiap lingkarannya, itu adalah rumus untuk kamu nanti bisa dapat menemukan ikigai mu. Rumus tersebut berisi 4 pertanyaan singkat yang antinya akan membantumu untuk menemukan arah kedepan dan menemui tujuan dan makna hidupmu.


1. What you love (Apa yang kamu sukai?)




Hal apa yang paling kamu senangi, yang ketika kamu melihat/melakukannya kamu merasa bahagia dan meskipun itu melelahkan tapi kamu tidak merasa terbebani? 


2. What you are good at (Keahlian apa yang kamu kuasai?)





Hal-hal apa yang kamu merasa mahir melakukannya. Ketika kamu merasa lihai melakukan sesuatu maka secara tidak langsung kamu akan merasa enjoy dan tidak terbebani, berujung menyukainya.

Bayangkan kalo kamu tidak mahir berhitung, tentunya kamu juga pasti memiliki perasaan enggan untuk mengerjakan seratus soal matematika setiap hari.


3. What the world needs (Apa yang dunia/khalayak butuhkan?)




Apa yang dunia butuhkan? Barang? jasa? kita analasis, lalu hubungkan dengan jawaban pertanyaan pertama dan ke dua tadi. Adakah hal yang kita sukai dan kuasai tadi bisa di kombinasikan untuk pada akhirnya menjadi hal yang bermanfaat dan di butuhkan orang lain.


4. What can you be paid for (Apa yang membuat mu bisa di bayar?)




Dari jawaban no 3 itu, apakah ada hal spesifik yang dapat menghasilkan? Menghasilkan di sini cenderung ke bayaran berupa uang ya. Semisal kamu suka dan lihai menjahit pakaian, di sisi lain pakaian adalah salah 3 dari kebutuhan primer manusia (sandang, pangan, dan papan) Sehingga dari situ kamu dapat peluang untuk menjual hasil jahitanmu, atau menawarkan jasa menjahit untuk akhirnya orang lain bsa membeli pakaian yang kamu jahit atau membayar jasa menjahitmu.

Karena ya pada akhirnya tidak bisa di pungkiri kita tetap membutuhkan uang untuk memenuh kebutuhan kita. Jadi harapannya apa yang kita sukai, kuasai, dan di butuhkan orang lain, akan memberikan satu pendapatan yang sesuai.


Kesimpulannya, ikigai dapat membantu untuk bisa lebih tau arah hidup kita mau kemana dengan menerapkan 4 pertanyaan dasar yang membuat hidup lebih seimbang dan bermakna.

Di mana pertanyaan itu

"Apa yang kamu sukai?"
"Apa yang kamu kuasai?"

Adalah dua pertanyaan yang akan mengarahkanmu pada passion apa yang kamu miliki,  untuk selanjutya menjawab pertanyaan ketiga

"Apa yang dunia butuhkan"

Kamu sudah menemukan passionmu apa, dari situ kamu dapat berfikir apa yang sekiranya orang lain butuhkan yang masih berhubungan dengan passion yang kamu miliki, hingga kemudian sampai di pertanyaan terakhir

"Apa yang membuatmu bisa di bayar?"

Passion sudah mulai terlihat, manfaat untuk khalayak pun sudah di ketahui. Dari situ kamu bisa mengembangkannya menjadi suatu skill kehidupan yang dapat menghasilkan.

Jadi, selain kamu bisa melakukan hal yang kamu sukai dan kuasai, kamu bisa memastikan hal itu memberi manfaat kepada orang lain dan memberikan kamu sumberpendapatan. 



Sekian :)
*Gambar ku ambil dari pinterest yaaa









Senin, 03 Februari 2025

BELAJAR SKS? WORTH IT KAH?

Hai, selamat hari Senin semua. Dah masuk minggu awal aja nih, gimana? masih semangat dong buat menjalani hari-hari ke depan sebelum sampai ke weekend lagi? 

Minggu ini masih libur ni, full gabut ga ada kerjaan. Niatan mau baca buku tapi belum ada mood buat semedi. Entah kenapa rasanya kalo baca buku atau apa tuh wajib ngumplin mood dulu biar yang di baca bener-bener masuk ke otak, soalnya kalo cuma asal baca ujungnya ga paham dan harus ngulang baca lagi. Kalian gitu juga ga sih? kalo mau ngelakuiin apa-apa rasanya harus pake mood gini?

Sebenernya gapapa si, namanya manusia kadang kan emang mood naik turun. Yang bisa jadi boomerang tuh pas lagi masanya ulangan tapi ga mood belajar, pas lagi masuk kerja tapi ga mood berangkat, atau pas lagi hujan tapi ga mood angkat jemuran wkwkwkwk, yang ada bikin rugi sendiri kan ujungnya kalo udah gitu. 

Makannya kadang harus pinter-pinter handle mood diri sendiri. Ya minimal  bisa bedaiin mana mood yang bisa di turutin, mana yang harus di kesampingkan. Pada akhirnya tetep balik lagi ke sekala prioritas.




Ngomong-ngomong soal belajar pas ulangan, kalian pasti punya sistem belajar masing-masing. Atau bahkan ada yang ga perlu belajar karna udah PD pasti bakal lulus, dan di sisi lain ada juga yang mungkin wajib belajar tiap hari baru ngerasa ready buat ngadepin ulangan. Kalian tim mana nih? 

Di antara banyaknya sistem belajar, ada satu sistem yang menurutku sangat populer dan paling banyak di terapin pelajar di semua jenjang pendidikan. Ketika aku bilang ini, pasti udah terbesit di kepala kalian sistem apa yang aku maksud ini wkwkwkwk. Yak sesuai judul, sistem itu adalah 'Belajar SKS' atau Sistem Kebut Semalam

Mau yang di pelajarin ada 1 buku cetak tebel, lebih dari 5 BAB, atau full pelajaran 1 semester, entah kenapa sistem ini selalu menadi pilihan paling menarik bagi sebagian kalangan pelajar yang aku jumpai. Mugkin karna semakin kepepet otak bakal semakin bekerja maksimal ketika menerima pelajaran yang kita peajari kali ya? atau ada alasan lain kenapa kalian penganut SKS memilih sistem ini? Bisa komen ya.......................hihi

Sebenernya sah-sah aja si belajar metode apapun selama emang dengan begitu kalian lebih ngerasa enjoy dan lain-lain. Tapi kalo di pikir-pikir sistem yang satu ini agak di luar nalar ya. Bayangin aja, misal pas kalian SMP kelas 2 nih. Di mapel IPS pasti di semester pertama bakal belajar paling engga 3-4 BAB, dan tiap BAB itu banyak detail-detail yang harus di pahami. 

Misal tentang negara-negara Asia, mulai dari gambar bendera, ciri khas nya apa, sistem kepemimpinan, ibu kota, sampai makanan khas nya, atau tentang suku-suku di Indonesia yang harus di pelajari detailnya, mulai dari baju adat, upacara adat, makanan khas, sampai bentuk rumah adat dan senjata adatnya bagaimana. 

Bahkan guru kita aja bakal ngajarin itu semua dalam beberapa pertemuan (seidaknya tidak urang dari 10 pertemuan) nah kita pas ulangan kok ya bisa make sistem kebut semalam yang aslinya ga bener-bener semalam kan? paling 2-4 jam, itupun kadang ada beberapa orang yang sambil di selingi main HP.

Dari fenoemena itu, muncul pertanyaan yang sbenernya sudah lama di pertanyakan. Worth it ga sih? Kalo di banding sama yang sama sekali ga belajar ya jelas lebih worth it :) tapi di sini kita bakal bahas apakah sistem belajar SKS ini lebih worth it di banding sistem belajar yang konsisten. 

Sebelum bisa dapet kesimpulan yang bisa jawab pertanyaan itu, yuk ketika telisik lebih jauh faktor-fator apa sih yang mungkin makin mendorong pelajar buat make sistem ini? (Telisik ga tuh, dah kaya apaan aja :v)

#1. Capek



Menghabiskan waktu setengah hari bahkan lebih di sekolah pasti cukup menguras energi fisik dan otak. Berinteraksi dengan banyak orang, berjalan dari koridor satu ke koridor lain, mengkuti setidakanya  2-4 mata pelajaran dalam sehari. Itu sudah sangat menguras energi kan, belum lagi yang kalo pulng masih jalan kaki atau nunggu kendaraan umum ber jam-jam. Sampe rumah boro-boro keinget ngulang pelajaran, pasti bakal langsung mandi, makan, lanjut nonton TV. Malemnya? dah capek, langsung tidur wkwkwkwk. Itu kenapa ujugnya ya ngambil sistem SKS adalah solusi pas dapet berita ulangan dari guru tercinta.

#2. Main sama temen



Daripada nge review ulang pelajaran yang tadi di dapet di sekolah, ada yang milih buat main sama temen nih. Ya karna udah capek + males mikir itu tadi, jadinya caw bareng temen lebih di pilih di banding belajar di rumah.

#3. Nonton drama kesukaan di TV



Jadi inget dulu waktu kelas 3 SD ada anak yang lebih milih buat nonton The Heirs di banding buka buku wkwwkwk. Nyatanya Kim Tan lebih menyenangkan untuk di lihat mata di banding membaca rangkaian kalimat di buku cetak kala itu. Bahkan sampe di marahin ayahnya karena skip belajar buat nonton Go To Belive & Pangako Sayo (series Filipina yang di peranin sama Daniel Padilla & Katherine B). 

#4. Punya kerjaan sampingan



Kalo yang ini si beda  hal, ada beberapa anak (biasanya kalangan mahasiswa) yang punya kerjaan sampingan jadi ga ada waktu lebih buat belajar tiap hari karena waktunya ke bagi sama tanggung jawab di kerjaan sampingannya.

#5. Males aja



Yang ini si, ya udah emang males aja :) 

.........................................

Sebenernya masih banyak faktor lainnya, tapi kebanyakan yang di alami ya karena faktor-faktor di atas. Padahal ketika belajar SKS ada beberapa hal yang mungkin terjadi loh, baik ini di sadari (tapi di bodo amatin) atau emang ga di sadari.

#1. Otak bisa jadi overwork



Yang awalnya otak relaks, tiba-tiba harus nampung banyak materi dalam waktu beberapa jam. Bukan cuma nampung, tapi sebisa mungkin hafal :) apa ga keteteran itu otak? jadi ga heran pas belajar ngebut otak auto panas.

#2. Hari H ulangan dah capek



Karena malemnya udah di paksa kerja keras, jadiya pagi otak kemungkinan masih keadaan tegang dan udah layu buat di ajak mikir. Makannya, ada baiknya banyakin nutrisi biar otak bisa agak fresh walaupun malemnya habis kerja lembur.

#3. Sehari hafal sehari hilang



Ini ga terjadi sama semua orang ya (apalagi yang di anugrahi ingatan kuat dari Tuhan, mungkin statment ini ga berlaku sama sekali) tapi dari beberapa pengalaman yang aku denger, penganut sistem SKS mengaku walaupun bisa hafal cepat dalam satu waktu, ga menutup kemungkinan mereka seringali cepet lupa sama materi yang di hafalin. 

Karena ya ibarat busa tebel sama busa tipis di kasih pewarna, pas di cuci pasti busa tipis bakal ilang nya lebih cepet di banding yang tebel. Tebelnya busa itu tergantung seberapa banyak frekuensi kita dalam mempelajari suatu materi, makin sering makin tebel, makin susah lupa dong.

.................................................

Oke, dari paparan sebab akibat di atas bisa di ambil kesimpulan menurut prespektif kalian masing-masing sebenernya. Tapi kalo menurut aku ya, kurang worth it di banding sama sistem belajar yang konsisten. 

Di lihat dari impact ke depan yang di kasih, rasanya mending kalian belajar bukan pas sehari  sebelum ulangan doang guys wkwkwkwwk. Tapi balik lagi, sebenernya tergantung ke diri masing-masing juga.

FYI akupun penganut sistem kebut semalam dari jaman SD kelas 4 - sekarang wkwkwkwk, ya anak yang lebih milih nonton The Heirs dan di marahin ayahnya ya aku sendiri :v. Tapi ada niatan mau ubah habbit itu kok (walaupun gatau bisa ga nih, doaiin ya :) ), yuk semangat jadi lebih baik kedepannya

*Gambar pemanis ku ambil dari pinterest yaaaa

#BelajarSKS #SistemKebutSemalam #MoodHariIni #CurhatPelajar #RefleksiHariIni #StudentLife #TimSKS #CatatanHarian #TipsBelajar #ProduktifAtauMales #NontonDuluBelajarBelakangan #OverthinkingDiMalamHari #MondayMood #StudyStruggle #DiaryDigital #LateNightThoughts


Sabtu, 01 Februari 2025

Masih Jadi Anak Radio Di Tahun 2025?

 Selamat malam Minggu buat kalian yan lagi bermalam minggu. Berhubung malem ini aku ga kemana-mana jadi aku ngide buat isi malam mingguku yang cuma diem aja di rumah ini dengan ngoceh by ketikan :v

Apa yang terpintas di otak kalian ketika kalian denger kata radio? bunyi resek-kreseknya? jadul? kirim-kirim salam? atau request lagu ke penyiarnya? Buat kalian yang sering denger radio pasti ga asing sama slogan ini 'cuit cuit cuit....smss' 

Dulu jaman aku masih kecil, selain suka nonton My Heart kadang pas siang suka nyetel radio. Yang isinya full lagu 2000an, kayak diriject,keong racun, stinky, piterpan, kangen band, dewa 19, SO7, wali, dkk. Dan entah kenapa di umur yang paling masih 4-5 tahun rasanya kayak pw aja dengerin gituan. Kalo di tempat kakekku dulu biasanya aku bakalan nginep sana terus begadang buat dengerin siaran drama nenek lampir di radio (itu asli rasanya horor banget) kalo ga biasanya dengerin iklan radio yang play lagu padamu negri.

Ya dulu sebates itu dengerin aja. Terus semept jaman SMP jarang denger sampe akhirnya ada satu moment TV ku rusak, jadi nyoba denger lagu lewat radio lagi lebih sering. Karena waktu itu aku udah ada HP jadi mulai iseng save nomor salah satu saluran supaya bisa request-request lau terus kirim-kirim salam. Lagu yang paling sering ku request si tentu aja 'Pelangi-HiVi', maklum jaman itu masih demam film Dear Nathan wkwkwkwk tapi sampe sekarang lagu itu masih sering banget di puter si. Selain request lagu ya kirim salam ke orang random, kebanyakan aku kirim salam ke pendengar lain aja si sambil semangatin penyiarnya wkwkwk. Dan lucunya tiap lagunya di play rasanya girang banget, apalagi pas di sebut nama ku yang request. Rasanya kaya girang deg-degan seneng ga jelas. Dan kegiatan random ku itu berjalan cukup lama sampe di awal SMA, setelah nge kos di akhir SMA udah ga pernah denger lagi si.

Baru mulai awal kuliah ini sampe sekarang kadang dengerin radio kalo waktu senggang. Biasa aku suka denger lagu, atau biasanya ada sesi curhat gitu yang nanti di bacaiin penyiarnya, atau kalo lagi penge mode tobat denger siaran murottal/pengajian random.

Nah, di jaman sekarang sekarang yang apa-apa serba medsos (twt, ig, tik tok dkk) Radio masih seseru itu ga si buat jadi deretan pilihan buat di pilih waktu luang? Aku akan secara yakin 1000% jawab IYA!!! Sebagai pendengar radio banyak, banyak banget benefit-benefit yang bakal kalian dapet loh, misalnya

Bisa lakuiin 2 aktivitas sekaligus


Yap, selain enjoy dengerin radio biasanya aku juga sambil nugas. Sekedar ngerjaiin PR, segelas teh di samping meja, dan siaran radio kesukaan adalah combo ter the best. Apalagi ngerjainnya pas malem-malem di mana suasana bener-bener lagi adem sunyi damai. Kadang bisa juga sambil masak, beres-beres rumah, atau ngopi-ngopi cantik sambil liatin ke luar jendela. Bayangin, otak enjoy tapi sambil produktif!! +++++ kannnn? Eh tapi, jangan kekencengan volumenya, nanti di marahin tetangga hehehe

Mata ga perlu fokus ke satu titik


Karena radio basicnya di suara, jadi cukup telinga aja yang di perluiin buat bisa enjoy pas nyalaiin radio. Ibaratnya mau dengerin sambil tidur merem pun bisa-bisa aja.Jadi bisa sekalian jaga kesehatan mata biar ga kelamaan kena sinar dari alat elektronik (fyi screen time kan kalo berlebihan ga bagus)

Mengurangi biaya listrik di rumah



Karena radio cenderung punya watt yang kecil, jadi biaya listrik yang kepake pun ga bakal membengkak. Coba deh, kalo kalian bandingin bulan 1 full nonton TV dan bulan 2 full radio aja, pasti ada perbedaannya pas kalian bayar listrik/beli pulsa listrik. Jadi kalo kalian selang seling dengerinnya pasti sedikit banyak bakal mengurangi biaya lstrik kan, lumayan tuh 'hemat pangkal kaya' wkwkwk

Jadi temen pas lagi sendiri di rumah


Kadang kalo lagi sendiri di rumah kan bawaannya kadang sepi ngeri horor dikit gitu ya, nah kalo stell radio hawa yan tadinya mencekam akhibat fantasi diri sendiri pasti bakal mendadak hilang jadi suasana yang lebih fun. Apalgi kalo yang kalian denger siaran yang happy-happy gitu. Kecuali kalo kalian malah dengerin siaran horor berujung bayangin ada suara hantu yang nyisip di radio kalian wkkwkwkk

Meminimalisir otak buat mikir hal negatif


Ya, kayak yang kalian tau. kalo di media sosial kadang ada aja akun yang mengunggah hal-hal bersifat negatif, entah ujaran kebencian atau apapun itu yang ujungnya bikin emosi yang baca/lihat. Kadang juga ada acara-acara gosip yang bikin ikutan mikir padahal aslinya ga perlu di pikir. Emang seru si kalo nonton itu sesekali (biar ga kudet juga) tapi sesekali perlu juga biarin otak istirahat dari yang begituan, taroh hp, santai sambil dengerin radio itu seru loh 

............................................

Oke sekian, dadahh!!

*Foto pemanis dari pinterest ya



MAIN RP BAHAYA GA SIH?

Halo, karna masih libur panjang pasca UAS, jadi aku punya banyak waktu luang setiap harinya. Hari-hari berasa banget jadi penganggurannya, mau kerja tapi belum dapet wangsit lowongan huhuhu :( (buat yang ada lowongan kerja, bisa langsung komen ya). Kayak siang hari ini misalnya, cuma duduk-duduk sambil makan coklat sebelum akhirnya kepikiran buka laptop dan login blog sendiri.

Kali ini aku mau bahas tentang RP (Role Player) buat anak tele dan X (yang dulu namanya twitter) pasti udah ga asing sama istilah ini. Dan buat kalian yang belum tau RP itu apa....

Di kutip dari : https://www.liputan6.com/hot/read/5098524/apa-itu-rp-pahami-pengertian-cara-bermain-dan-bahayanya?page=2, RP adalah...

"Apa itu RP adalah singkatan dari role player yang memiliki makna permainan yang dilakukan dengan memainkan peran sebagai orang lain. Pemain RP bisa memainkan berbagai tokoh dan karakter sesuai keinginannya, misal menjadi sosok idola, atau artis favoritnya."

"Apa itu RP biasanya menggambarkan seseorang menirukan idolanya, baik dalam segi sikap, cara bicara, hingga detail aktivitas dalam keseharian. Pemain RP harus bisa berperan secara virtual melalui teks tanpa mengungkap jati diri sebenarnya."

"Secara keseluruhan, permainan RP ini sangat mirip dengan bermain peran atau berakting bersama teman-teman ketika kita kecil dulu. Bedanya remaja hingga orang dewasa yang memainkannya yaitu lewat handphone."

"Apa itu RP dapat anda temui di media sosial, seperti Telegram, Twitter, Instagram, dan Line. RP ini dapat memanfaatkan forum publik, papan pesan pribadi, milis, ruang obrolan, dan layanan obrolan pesan instan untuk membangun dunia dan karakter yang dapat berlangsung beberapa jam, atau beberapa tahun."

Nah dari beberapa penegrtian itu, kesimpulannya adalah RP itu semacam bermain peran yang nantinya kita itu make foto seseorang (yang biasanya terkenal) dan ngobrol satu sama lain, dan biasanya tanpa tahu identitas masing-masing di dunia rl nya seperti apa. Sebenernya 11 12 sama ngobrol anonim. Nah uniknya seperti yang di kutip dari artikel di atas, 'permainan' ini ga cuma bisa bertahan sehari dua hari tapi bahkan bisa bertahun-tahun. Bahkan temenku ada yang bilang "Jangan main RP kayak aku, nanti kamu kejebak ga bisa keluar" (di mana peringatan dia waktu itu sebenernya malah secara tidak lagsung mancig rasa penasaranku waktu itu) Dn pada akhirnya ya, aku nyoba buat nyebur ke sana wkwkwk

Nah kenapa ini pengen ku bahas di blog aku kali ini, karena ada beberapa hal menarik dan cenderung jadi konsen aku karena ini ada sangkut pautnya sama perkembangan kepribadian seseorang pada akhirnya.

Siapa aja si yang main RP?


Di mulai dari kalangan siapa aja si yang main RP ini, remaja gabut aja kah, cewe cowo kah, dan lain-lain. Pertama aku mau cerita dulu, di mana aku terjun di RP itu mulai dari awal masuk kuliah. Awalnya karna ada temen SMA yang bikin penasaran itu, dan ya akhirnya main sebelum akhirnya ada beberapa alasan yang bikin aku ngerasa ga perlu lagi buat main RP ini.

Di awal aku udah mention, kalo main RP itu antar satu dengan yang lain ga ada yang nunjukkin identitas (entah kelamin, usia, atau muka) bener-bener anonim. Kalo menurut pemain RP yang lain, itu udah semacam rules penting ketika kamu mau masuk dunia itu.

Nah terus gimana aku bisa jawab pertanyaan "Siapa aja si yang main RP?" Tentu aja dari mereka-mereka yang secara sukarela mau ngasih tau sedikit identitas nya. Bahkan ada yang masih suka upload muka rl mereka. Biasanya make hastag #rl #gasuka?skip wkwkwwkwk

Namanya juga rules, ada yang patuh tapi tetep aja ada yang ngerasa atel kali ya buat nunjukkin diri mereka. Entah buat sekedar iseng, atau mungkin sekedar butuh validasi kecil.

Sejauh ini yang aku tahu, mereka dari berbagai usia, mulai dari usia SD sampai usia kerja 20an ke atas pun ada. Dan ya, kebanyakan tentunya cewe (mungkin aku bisa bilang, sejauh aku bermain 90% yang ku temui itu cewe)

Kenapa orang tertarik main RP?


Tiap orang punya latar belakang cerita berbeda-beda kenapa mereka memutuskan buat main RP, ada yang sekedar penasaran kaya aku, ada yang karna ngisi waktu gabut, ada juga yang kesepian. Permaianan anonim ini emang di kemas dengan gaya yang sangat menarik, orang saling ngobrol, bikin cerita, event dan lain-lain. Semua itu di kemas dengan gaya full imajinatif sampe bikin orang ga bosen dan rasanya pengen terus menyelam lebih dalem. Karea semakin masuk ke dalem ada hal-hal baru yang akan kamu temui di sana. 

Biasanya mereka akan saling cari kenalan lewat char yang mereka suka, dan mulai ngobrol berujung curhat bahkan ada yang berujung pacaran sampe nikah online. Kasih perhatian satu sama lain, ga jauh-jauh dari pacaran virtual si kalo ini jatohnya.

Kenapa bisa PW di RP?

Beberapa orang yang terjun ke RP itu karna bosen, sepi, atau karena terlalu ansos buat ngobrol sama orang sekitarnya (ga nyaman lama-lama buat bersosialisasi, dan lebih nyaman ngobrol sama orang asing secara ga langsung). Di mana kadang mereka di rl ga bisa secara gamblang cerita mengenai perasaan mereka gimana, masalah, atau apa yang lagi mereka khawatirin ke orang sekitar. 

Di RP ini, kadang ga jarang kita bakal nemu temen yang connect dan bisa jadi tempat tuker pikiran. Kadang malah dapet solusi, atau minimal ada tempat buat cerita tanpa takut ceritanya bakal di bocorin ke rl (karna kan anonim) Jadi ya posistifnya nambah temen, bisa jadi tempat gabut, dan tempat cerita untuk sebagian orang. Kadang ada beberapa yang make rp buat belajar bahasa asing bareng juga, atau saling kasih info tentang group yang mereka ikutin.

Dari kejadian itu, bikin kadang rasanya ga pengen lepas dari permainan itu. Karena ya, udah nyaman sama pemainnya, kalaupun udah ga pw sama temen curhatnya, pasti rasanya pengen cari temen yang lain lagi. Kalo udah ga pw sama grup chatnya, pasti bawaannya pengen cari grup yang lain.

Jadi main RP gapapa dong?

Opini pribadiku, ya gapapa selama emang cuma ngobrol-ngobrol biasa aja dan ga mengganggu aktivitas rl mu jadi kacau. Tapi masalahnya ada beberapa hal yang menurutku akhir-akhir ini jadi kengerian sendiri kalo dipikir-pikir...


Balik lagi ke usia berapa aja yang terjun ke dunia RP. Di sana aku jawab, kalo RP itu sekarang di mainin sama berbagai usia. Kalo di wa kebanyakan usia anak SD-SMP tapi mayoritas yang ku temui itu SMP di mana secara usia mereka ini sebenernya masih belum legal. Tapi ketika mereka mulai bemain peran, ada sedikit banyak yang pembahasannya sangat vulgar, bahkan ada yang nikah berujung 'bikin anak' :). Secara virtual ofc, tapi di usia mereka yang segitu? di mana itu sebenernya udah ngarah ke chat sex kan? 

Iya kalo mereka udah paham dan punya edukasi yang cukup. Kalo belum? Ga menutup kemungkianan itu bakal di manfaatin sama oknum-oknum ga bertanggung jawab.

Di usia mereka yang sebenernya masih belia itu, sebenernya sangat beresiko terutama untuk diri mereka sendiri. Apalagi kalo mereka sampe kebawa perasaan sendiri. Misal baper sama pacar RP nya dan lain-lain, berujung ga konsen di kehidupan rl karna terlalu terlarut sama peran mereka di permainan balik layar itu.

Makannya kan ada rules juga "lo baper lo kalah" karna emang aku pernah liat beberapa tweetan orang yang galauiin pacar RP annya itu, entah galau berat karena doi nya lrp, atau karna tau ternyata tau doinya tg (fyi, di RP tg itu free katanya, jadi cewe bisa bermain peran jadi cowo, dan sebaliknya cowo bisa bermain peran jadi cewe)

Balik lagi ke opini masing-masing si, tapi menurutku seseru-serunya main RP mendingan cari hal lain buat di lakuiin. Sebagai orang yang pernah main bentar ke permainan itu, menurutku permainan itu cukup beresiko. Bikin lupa waktu, karena kalo mau interaksi atau main harus ngadep layar. Ga mungkin bisa di selingin sama beberes atau belajar.

Selain itu, nambahin isi otak. Ga jarang loh ada konflik antar anak RP, entah konflik sesimple karena ngerasa di cuekin sampe konflik gila yang bikin pusing kepala. Mungkin bakal ga masalah buat orang yang bisa bener-bener bedaiin saat dia sedang bermain atau saat dia sedang di dunia nyata. Tapi buat yang ga bisa? mending di hindari deh.

..................................................

Oke sekian, ini cuma opini pribadi ya. Salam damai :)

*Gambar pemanis ku ambil dari pinterest dan google 





Sabtu, 21 November 2020

CORAK KEHIDUPAN MASA PRAAKSARA


MASA PRAAKSARA


    
Sebelum kita mempelajari kehidupan masa praaksara lebih dalam lagi, kita harus tau dulu nih apa itu PRAAKSARA. Jadi, praaksara itu berasal dari kata "Pra" = sebelum dan "aksara" = tulisan. So, Praaksara bisa diartikan zaman sebelum ada tulisan (huruf, angka dll).

Oke, sekarang mari kita bahas mengenai 

CORAK KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA MASA PRAAKSARA

Jadi pola kehidupan pada masa ini di bagi menjadi 3 bagian : 

1. Pola Hunian


Pada masa itu, manusia purba sebagian besar tinggal di dalam GUA. Dalam buku INDONESIA DALAM ARUS SEJARAH, jilid 1 di terangkan jika manusia pada masa itu memperlihatkan 2 karakter khas, yaitu (1) kedekatan dengan sumber air dan (2) kehidupan di alam terbuka. Pola Hunian itu dapat di lihat dari letak geografis situs-situs serta kondisi lingkungannya.

CONTOH : Situs-situs purba di sepanjang aliran Bengawan solo (Sangiran, Sambungmacan, Trinil, Ngawi, dan Ngandong). 

Nah, kenapa sih pada zaman itu mereka memilih tinggal di dekat sumber air?? Itu karena, pada dasarnya makhluk hidup memang sangat membutuhkan air untuk bertahan hidup.


2. DARI BERBURU-MERAMU SAMPAI BERCOCOK TANAM



Manusia pada masa praaksara awalnya bertahan hidup dengan cara berburu atau meramu. Mereka hidup dan bergantung dengan alam. Jika bahan makanan yang tersedia di tempat mereka tinggal habis, maka mereka akan segera pergi dari tempat itu dan mencari tempat lain yang memiliki banyak persediaan bahan makanan. Nah sifat mereka yang pindah-pindah ini di namakan dengan (NOMADEN). Biasanya, mereka berburu di dekat sungai, danau, atau sumber air lainnya menggunakan alat sederhana yang mereka buat (batu/kayu)


Masa ketika manusia hanya bisa berburu dan meramu di sebut food gathering . Mereka hanya bisa mengumpulkan dan memilah makanan karena belum bisa mengusahakan jenis tanaman untuk di jadikan bahan makanan.

Lalu, pada akhirnya.. tepatnya di masa peralihan Mesolitikum ke neolitikum, terjadi revolusi kebudayaan dari food gathering menuju food producing dengan homo spien sebagai pendukungnya. Mereka sudah mulai berusaha untuk memproduksi makanan sendiri. Di mulai dari mereka yang sudah bertempat tinggal. Ketika mereka melihat sisa-sisa biji makanan yang tumbuh di tanah setelah di siram air hujan. Sehingga mereka terdorong untuk melakukan cocok tanam. Dan kegiatan ini terus berkembang dari waktu ke waktu.

3. SISTEM KEPERCAYAAN


Nenek moyang kita percaya akan adanya kehidupan setelah mati di alam baka. Mereka percaya akan kekuatan yang ada di luar dalam dirinya. Mereka selalu berusaha agar tetap di hormati setelah mati. Ada berbagai cara mereka menggambarkan perwujudan kepercayaan. Misalnya saja dalam karya seni. Salah satu fungsinya adalah untuk 'bekal' orang yang sudah meninggal. Seiring dengan sistem bekal kubur inilah, pada zaman purba manusia mengenal penguburan mayat. Inilah awal mula manusia mengenal adanya kepercayaan.

Oke sekian dan terimakasih:)