Selamat Datang

The Princess Diaries (Alur kehidupan impian sejuta umat!!!)

Halo, selamat pagi y'all Kali ini sapaannya  "Selamat pagi" bukan "Selamat malam" Karena pagi ini kebetulan rumah la...

Rabu, 02 Juli 2025

MASIH DI BAWAH LANGIT YANG SAMA




Halo, selamat malam. Kalian lagi pada apa nih? kalau aku baru aja selesai makan mie sedap yang varian goreng. Rasanya original dan enak, apalgi ditambah sayur, jadi makin enak deh. Yang belum makan jangan lupa makan ya.

Beberapa menit yang lalu, aku masih berbaring di ranjang sambil scroll twitter, gatau mau ngapain, bosen. Terus tiba-tiba spotify ku yang masih nyala, play lagu yang  udah lama banget ga aku denger. Judulnya "Langit Yang Sama - Nadya Fatira" lagu itu dulu sering banget aku denger di radio, viral banget jaman-jaman aku masih SMP/SMA, tiap malem pasti ada aja yang request. Liriknya simpel, instrumennya ringan, dan easy listening, nyaman di kuping deh pokoknya. Liriknya yang ku tangkep tentang pasangan yang lagi LDR terus tetep bisa ungkapin kerinduan masing-masing karena mereka masih di bawah langit yang sama. 

WKWKWKWK tapi bukan itu si yang mau aku bahas malam ini, mungkin itu bisa jadi pembahasan di next blogku. Khusus malem ini, aku mau bahas tentang judul lagunya aja, dari sudut pandang yang lain tentunya. Udah lama banget pengen nulis ini, tapi waktu itu masih banyak deadline dan menjelang UAS, jadi fokus kesana dulu. Berhubung UAS udah lewat, jadi malem ini akhirnya bisa nulis di sini.




Waktu itu hari Senin, pukul 14.00 WIB. Aku lagi tiduran di mushola kampus sambil nunggu mata kuliah selanjutnya di mulai. Pas lagi lihat langit-langit mushola, tiba-tiba rasanya jadi flashback ke masa-masa kecil- menjelang remaja - remaja - dan masa sekarang.

Inget kalau dulu pas PAUD, di jam itu biasanya lagi natap langit-langit kamar sambil di temenin tidur sama ibu, karena jam segitu waktu buat tidur siang. Kalau ga tidur-tidur, lagu timang-timang yang jadi andalan dia buat nidurin aku.

Inget kalau dulu pas TK/SD , di jam itu biasanya aku lagi natap langit-langit ruang TV, baru pulang ngaji dari madrasah dusun sebelah. Biasanya, sampai rumah langsung tiduran di lantai biar dingin. Karena pas pulang jalannya naik ke atas, dan sampe rumah selalu ngos-ngosan kehabisan nafas.

Inget kalau dulu pas SMP, di jam itu aku lagi natap langit dari jendela mobil mikro yang masih stay di pemberhentian nunggu operan penumpang lain. Rasanya kesel kalo lama dan ga jalan-jalan wkwkwkwk. Panas, kadang ga dapet kursi buat duduk. Tapi, lebih kesel kalau ga dapet mikro dan harus jalan kaki sambil liatin langit berharap ga turun hujan sih..

Inget kalau dulu pas SMA, di jam itu aku lagi natap langit-langit kamar kosanku. Waktu itu sistem nya masih ga full day sekolahya, efek covid. Jadi kalo ga rebahan di kasur sambil liatin langit-langit kamar, paling liatin ke arah jendela, di sana biasanya burung-burung dara lagi pada terbang ngalor ngidul. Inget banget suasananya, suara kepakan sayap burung, angin dari luar yang masuk lewat jendela, kadang anginnya bawa aroma bubur pandan yang di bikin sama tetangga sebelah

Dan sekarang, aku di sini. Dengan tubuh yang sama, mata yang sama, sedang menatap ke arah atas, ke arah langit yang sama juga. Tapi kenapa rasanya agak berbeda ya? 

Pikiranku melayang lebih jauh lagi, memori-memori masa lalu yang sebelumnya memudar karena banyaknya hal yang terjadi di masa sekarang, mulai terlihat jelas lagi, dan membuatku sedikit tersenyum karena mengingatnya.

Berpikir kalau, ternyata aku sudah melangkah sejauh ini. Langkah yang dulu mungkin tidak begitu jelas bisa digambarkan, tapi sekarang aku ada di titik itu. Di titik ini. Titik yang dulu hanya bisa ku bilang "nanti kalau aku udah lulus SMA...." 

Berada di situasi yang dulu hanya ada di bayangan, walaupun situasinya agak meleset dari khayalan, tapi kurasa ini tetap situasi yang tepat dan terbaik tentunya.




Kalian sadar ga si? kalau walaupun kita bertumbuh, menjadi lebih dewasa setiap harinya, kita selalu di bawah langit yang sama. Waktu terus berjalan, mengarungi hari demi hari menjadikan satu moment berbeda setiap hari, minggu, bulan, tahun. Tapi apapun itu, ujungnya ya kita sebenernya tetap di bawah langit yang sama. 

Aku termenung, lalu melihat sekeliling. Teman-temanku yang kini kutemui setiap hari ternyata berbeda dari masa kecil, dan gaya pakaianku yang berbeda dari yang kukenakan di masa kecil dulu. Ternyata yang berubah itu aku, yang berubah itu sudut pandangku, yang berubah itu cara ku memaknai suatu situasi. Ternyata yang berbeda bukan langitnya, tapi aku. Rasanya dengan raga yang sama, tapi ternyata jika dibandingkan dengan yang lalu, jauh berbeda.

Langit itu masih sama, kadang jingga, kadang biru, kadang kelabu. Kadang panas, kadang hujan, kadang cuma mendung. Langit yang dulu kutatap hanya untuk sekedar melihat bulan dan bintang, kini aku bisa menatapnya dengan cara yang berbeda. Langit itu, ternyata saksi atas perjalanan hidupku, tentang mimpiku, sukaku, dukaku.

Dan malam ini, dengan masih mendengar lagu "Langit Yang Sama - Nadya Fatira" yang entah sudah berapa kali ku replay. Aku cuman mau bilang, kalau aku, kamu, kita semua sudah sejauh ini. Kadang emang ga sadar, mungkin karena terlalu lelah karena berjalan tanpa jeda. Tapi, coba lihat ke langit-langit, lihat kalau ternyata aku, kamu, kita semua sudah melangkah sejauh ini, dengan harapan dan mimpi-mimpi besar yang menanti untuk di gapai. 

Kalo lagi ngerasa capek, stuck, dan rasanya pengen nyerah, coba deh, istirahat sebentar buat jeda. Karena hidup memang kadang butuh jeda, buat sekedar mengadah ke atas, melihat ke langit, buat mengingatkan seberapa hebat kita sudah melangkah sampai di titik ini. 



Oke, itu aja yang mau aku share malam ini. Tetep semangat buat kalian semua dimanapun kalian berada. GBU y'all!!!

Buat kalian yang mau dengerin lagu "Langit Yang Sama - Nadya Fatira", link nya ku taroh di bawah yaaa

https://open.spotify.com/intl-id/track/0MSKd6WjPsFB5Rh2piEWlR?si=da6b6f244a264d14

*Btw Pict dari pinterest yak